DETIKPANGAN.COM, PALANGKARAYA – Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar rapat koordinasi (rakor) percepatan program cetak sawah di Kalimantan Tengah (Kalteng) di Kantor Gubernur, Palangkaraya, Selasa 7 Januari 2025. Upaya membuka 100.000 hektar (Ha) lahan baru pada tahun 2025 ini sebagai bagian dari upaya mencapai swasembada pangan nasional.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Andi Nur Alam Syah menjelaskan, target ini merupakan bagian dari pengelolaan potensi lahan sebesar 500.000 Ha di Kalteng. Dari jumlah tersebut, 100.000 Ha sudah siap dan sudah ada SID-nya. Program ini mendapat dukungan anggaran yang signifikan yang dialokasikan untuk kegiatan cetak sawah, modernisasi pertanian, optimasi lahan dan brigade pangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Target kita dari data yang tersedia itu 500 ribu Ha tersebut, mudah-mudahan 100 ribu Ha yang sudah siap ini bisa kita buka sampai bulan 6 tahun 2025,” jelas Andi.
Dalam pelaksanaan program ini, Kementan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian PU. Kementerian PU berkomitmen untuk normalisasi, membangun tanggul, memperbaiki pintu air, dan menyediakan pompa air untuk memastikan ketersediaan irigasi.
“Langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak banjir yang kerap melanda wilayah ini. Hari ini banjir yang kita hadapi di sana sudah mulai berkurang, dengan bangunan-bangunan ini ini memastikan bahwa 21.000 Ha yang ada di Dadahup bisa kita olah dan kita tanami, ini kolaborasi yang luar biasa,” tuturnya.
Andi menerangkan, anggaran pada Kementerian Pertanian mencapai Rp 29 triliun, di mana untuk wilayah Kalteng sendiri dialokasikan sebesar Rp 5,5 triliun guna program Cetak Sawah. Saat ini merupakan momentum yang tepat untuk kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka swasembada pangan.
“Masih ada (untuk) 200-300 ribu Ha untuk kegiatan Optimasi Lahan yang belum dimanfaatkan yang masih bisa dipindahkan untuk Kalteng,” ujar Andi.
Untuk itu, ia meminta para Penjabat (Pj.) Bupati, jika masih terdapat lahan yang perlu dioptimalkan, agar segera disampaikan datanya kepada Kementan. Di samping itu, Kementan akan terus memberikan bantuan Oplah, bantuan subsidi pupuk, bantuan alsintan serta mendorong keringanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk modal kerja petani dalam mempercepat pertanaman.
“Pelibatan warga lokal harus dioptimalkan agar kesejahteraan merata. Bahwa ada yang belum berhasil iya mungkin ada. Namun semua perlu waktu, kemarin-kemarin belum berhasil tapi yakin kali ini kita akan berhasil,” ujarnya .
Program ini diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) hingga IP 3 dan mendukung peningkatan produksi pangan nasional.
“Saya melihat langsung tanaman padi di Dadahup itu tumbuh, cetak sawah ini tidak ada yang menyangka bisa ditanami di sini, tapi nyatanya bisa. Saya yakin setelah beberapa kali panen dan tanam bisa membentuk struktur tanah yang padat dan baik untuk pesawahan. Tidak ada alasan untuk tidak bergerak. Dengan anggaran yang besar ini, mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk membangun pertanian Kalimantan Tengah yang lebih maju,” pungkas Andi.
Sementara itu, Gubernur Sugianto Sabran menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Pemerintah Pusat yang sangat serius dengan program strategis nasional untuk ketahanan pangan. Dia menekankan kesiapan Kalteng dalam mendukung dan berkolaborasi untuk memastikan program cetak sawah berjalan sukses demi kesejahteraan masyarakat Kalteng.
“Peluang ini jangan sampai diambil Provinsi lain. Kita ambil bagian dalam kedaulatan pangan. Ini sangat penting di tengah situasi global tidak menentu,” ungkap Sugianto.
Kepala Dinas TPHP Provinsi Kalimantan Tengah, Sunarti dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa hasil Survey Investigasi Desain (SID) cetak sawah sudah siap 150 ribu Ha. Yang akan digunakan sebanyak 102 ribu Ha pada tahun 2025 ini untuk cetak sawah.
“Dari SID yang dilakukan pada tahun 2024 yang memenuhi syarat untuk dicetak ada 102 ribu hektar. Jadi program ini tidak tiba-tiba ada, melainkan melalui perencanaan yang matang,” ujar Sunarti
Dalam kesempatan lain Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa Program cetak sawah maupun optimasi lahan bertujuan untuk mewujudkan swasemnda pangan. Program ini tidak hanya melibatkan Kementerian Pertanian, tapi juga bekerjasama dengan TNI, Polri serta Kementerian dan Instansi lainnya.
“Dengan langkah dan upaya berpihak pada petani ini, kita optimis dapat mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia,” tutup Mentan Amran