DETIKPANGAN.COM, JAKARTA — BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID meyakini pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk para pengamat industri pertambangan, dalam upaya menjalankan fungsinya sebagai penggerak hilirisasi di Indonesia.

Dukungan narasi-narasi konstruktif dari para pengamat telah mendukung terealisasinya berbagai proyek strategis dengan dukungan publik yang positif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf, menyampaikan bahwa MIND ID sebagai Holding Pertambangan Indonesia proaktif menjalankan berbagai rencana aksi korporasi yang bertujuan memperkuat posisi Indonesia di industri pertambangan global.

Di samping itu, bersama seluruh Anggota, mulai dari PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Timah Tbk, hingga PT Vale Indonesia Tbk, MIND ID terus konsisten menjalankan fungsinya sebagai penggerak hilirisasi mineral pertambangan di Indonesia.

Beberapa capaian proyek strategis yang telah direalisasikan pada 2024 adalah injeksi perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) yang menjadi penghubung bagi hilirisasi aluminium dari hulu hingga hilir di Indonesia.

Melalui PT Freeport Indonesia (PTFI), MIND ID juga telah merealisasikan pembangunan smelter tembaga di Gresik, yang menjadi salah satu smelter single line terbesar di dunia untuk memproses konsentrat tembaga dengan kapasitas 1,7 juta ton per tahun.

Hari menekankan, inisiatif-inisiatif strategis ini dapat dijalankan berkat kontribusi narasi-narasi konstruktif yang disampaikan oleh para pengamat industri pertambangan dan BUMN.

“Kami berterima kasih kepada pengamat industri pertambangan yang telah menjadi bagian dari perjalanan MIND ID dalam memberikan kontribusi nyata bagi masa depan Indonesia,” katanya, Senin (13/1/2025).

Dalam acara Malam Apresiasi MediaMIND 2024, Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso memberikan penghargaan kepada tujuh pengamat industri pertambangan dan BUMN, antara lain Ahmad Heri dari INDEF, Toto Pranoto dari BUMN Research Group LM FEB UI, Herry Gunawan dari Datanesia Institute, Fabby Tumiwa dari Institute for Essential Services Reform (IESR), Komaidi Notonegoro dari ReforMiner Institute, Dr. Raden Sukhyar dari Center for Mineral and Metal Industry Studies, serta Rizal Kasli selaku Pengamat Industri Pertambangan.

Para pengamat tersebut telah memberikan perspektif yang konstruktif terhadap aksi korporasi serta kinerja perusahaan Grup MIND ID.

Heri menambahkan, pengamat industri pertambangan akan semakin mengambil peran yang lebih krusial di masa depan. Terlebih, Grup MIND ID memiliki berbagai inisiatif strategis yang bertujuan memperkuat hilirisasi mineral Indonesia.

“Dengan target pemerintah dalam mengejar pertumbuhan ekonomi 8%, tentunya pengamat akan dapat memberikan perspektif yang mampu memberi nilai tambah dalam program hilirisasi mineral tambang sekaligus integrasinya dengan sektor industri manufaktur,” katanya. (*)