Anggrek Muria

Kudus, (10/02/2025) – Dalam upaya mewujudkan swasembada pangan, Kementerian Pertanian terus memperkuat program strategis unggulannya, termasuk pemanfaatan green house untuk pengembangan Kampung Flori. Program ini, yang dialokasikan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura, terbukti mampu memberikan dampak positif bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pelestarian florikultura.

Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman, menegaskan pentingnya pemanfaatan green house secara optimal agar dapat menjadi warisan (legacy) yang terus hidup bagi masyarakat. “Bantuan green house yang kami berikan memiliki spesifikasi berkualitas tinggi dan mampu bertahan lebih dari sepuluh tahun. Jadi, durabilitasnya tidak perlu diragukan,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia juga menekankan bahwa pengelolaan green house harus dilakukan dengan baik agar dapat berkembang dan memberikan keuntungan. “Florikultura itu spesifik, tidak membutuhkan lahan luas tetapi memiliki nilai ekonomi tinggi. Oleh karena itu, pengalokasiannya harus selektif agar hasilnya optimal dan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Didik Tri Prasetyo, mengapresiasi bantuan green house modern dari Ditjen Hortikultura, terutama dalam mendukung potensi hortikultura di daerahnya. “Kudus memiliki potensi hortikultura besar, baik di dataran rendah maupun tinggi. Salah satu yang menonjol adalah Anggrek Muria, yang merupakan plasma nutfah lokal dan hidup sebagai tanaman epifit di lereng Gunung Muria. Sayangnya, populasinya terus berkurang akibat eksploitasi ilegal,” ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, Kudus menerima alokasi dua unit green house dari Ditjen Hortikultura yang hingga kini masih beroperasi dan terus berkembang. “Salah satu green house bahkan dibangun di kawasan wisata religi, Makam Sunan Muria. Berkat keseriusan kelompok tani dan dukungan pemerintah desa, program ini terus memberikan manfaat bagi masyarakat,” tambah Didik.

Ketua Kelompok Tani Sidomulyo, Pranyoto, turut menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan oleh pemerintah. “Dulu, memiliki green house hanya sebatas impian. Namun, berkat perhatian Pemerintah Pusat, pada tahun 2023 impian itu terwujud. Hingga kini, green house ini masih kami manfaatkan untuk mengembangkan Anggrek Muria agar tidak punah, sekaligus meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan kami,” ujarnya dengan semangat.

Program green house florikultura ini diharapkan terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi maupun pelestarian lingkungan. Dengan kolaborasi antara pemerintah, kelompok tani, dan masyarakat, florikultura di Indonesia dapat semakin maju dan berdaya saing. (4lf)