Detikpangan.com, Barito Kuala – Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) turut ambil bagian dalam Panen Raya Padi Serentak yang digelar serempak di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dari pusat acara yang berlokasi di Desa Randegan Wetan, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Para kepala daerah mengikuti kegiatan ini secara virtual dari daerah masing-masing.
Panen serentak di 14 provinsi tersebut mencakup total luas lahan 123.413 hektare, dengan cadangan beras nasional hingga April 2025 mencapai 2,4 juta ton. Di Kalimantan Selatan, panen dipusatkan di Desa Panca Karya, Kabupaten Barito Kuala, dengan total luas lahan panen mencapai 20.237 hektare.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kalsel sendiri merupakan salah satu lumbung padi nasional, menempati peringkat ke-11 dalam kontribusi produksi beras. Pada tahun 2024, total produksi padi provinsi ini mencapai 1,2 juta ton. Angka ini diraih berkat dukungan program optimasi lahan dan cetak sawah yang dijalankan oleh Kementerian Pertanian.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan keyakinannya bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat menuju swasembada pangan.
“Di tengah kondisi global yang tidak menentu, Kementerian Pertanian RI memberikan jaminan ketahanan pangan nasional,” ujar Presiden Prabowo saat memimpin Panen Raya Nasional di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada Senin (7/4/2025) pagi.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa kemudahan akses dan penyaluran pupuk turut meningkatkan semangat petani untuk terus menanam. Pada tahun 2025, Presiden Prabowo telah menyetujui alokasi pupuk bersubsidi sebesar 9,55 juta ton secara nasional.
“Momen ini menjadi sangat penting karena di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Pemerintah telah berhasil meningkatkan produksi beras nasional hingga mencapai angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir,” ujar Mentan Amran.
Untuk melindungi harga di tingkat petani, Kementerian Pertanian bersama BULOG menetapkan harga pembelian gabah sebesar Rp6.500 per kilogram. Hingga saat ini, serapan gabah oleh BULOG mengalami peningkatan hingga 2.000 persen.
“Jaminan harga dan serap gabah oleh BULOG memberikan keuntungan dan kebahagiaan bagi petani kita,” lanjut Mentan Amran.
Indeks pertanaman padi di Kalimantan Selatan juga terus meningkat. Petani kini mampu menanam dua hingga tiga kali dalam setahun. Varietas lokal unggulan seperti siam madu mendominasi, dengan rata-rata produktivitas mencapai 6,2 ton per hektare.
Selain di Kab. Barito Kuala, panen juga dilaksanakan serentak di berbagai sentra produksi padi lainnya di Kalsel, antara lain di Kabupaten Banjar (Desa Lok Tangga), Hulu Sungai Utara (Desa Hambuku Hulu), Balangan (Desa Sikontan), Tabalong (Desa Pangelak), Hulu Sungai Selatan (Desa Padang Batung), Hulu Sungai Tengah (Desa Cukan Lipai), dan Tapin (Desa Timbaan).
Kegiatan panen raya di Kalsel dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi, bersama Bupati Barito Kuala dan Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Kementerian Pertanian Selian itu turut hadir unsur Forkopimda, pimpinan wilayah BULOG, PT Pupuk Indonesia, BPS, Dinas Pertanian provinsi dan kabupaten, Balai Wilayah Sungai, serta pemangku kepentingan lainnya.
Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong, Kalimantan Selatan menegaskan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan memperkuat sektor pertanian Indonesia.