Detikpangan com – Menteri Keuangan Kabinet Merah Putih, Sri Mulyani. Menanggapi keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang menunda pengenaan tarif impor baru.

Sebelumnya, Donald Trump telah mengumumkan penundaan jeda tiga bulan penuh atau sekitar 90 hari pada semua tarif impor tinggi yang ditetapkan pada berbagai negara, tak terkecuali Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Dalam komentarnya mengatakan bahwa adanya penundaan dari Donald Trump tersebut memberikan kesempatan waktu untuk membahas solusi dalam menghadapi dampak dari kebijakan tersebut.

Sri Mulyani menyebut akan memanfaatkan jeda tersebut untuk menghasilkan kerangka kerja sama yang saling dihormati oleh beberapa negara lainnya.

Menteri Keuangan dalam Kabinet pemerintahan Presiden Prabowo tersebut menyinggung perlunya sikap kewaspadaan, dan efisiensi.

“Kami terus bersikap sangat hati-hati. Pengeluaran harus dibuat lebih efisien, tepat sasaran, dan efektif dalan mendukung pertumbuhan di sisi moneter,” ungkap Sri, di sela-sela acara pertemuan menteri keuangan di Malaysia, 10 April 2025.

Sri juga menjelaskan bahwa pihak pemerintah akan melakukan kerja sama dengan sejumlah negara ASEAN untuk dapat meningkatkan ketahanan di kawasan Asia Tenggara.

Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa negara Indonesia saat ini tengah mengupayakan kuota impor Amerika Serikat (AS) lebih tinggi, pemotongan pajak, dan proses impor yang lebih mudah untuk menghindari tarif tinggi dari negara Paman Sam tersebut.