Detikpangan.com, Makassar — Pimpinan Wilayah Perum Badan Urusan Logistik (BULOG) Wilayah Sulsel dan Sulbar, Fahrurozi, meminta petani ikut andil mengantisipasi potensi kerusakan gabah, utamanya saat menunggu penjemputan. Apalagi bagi gabah dengan tingkat kadar air yang agak tinggi.

“Jadi kami meminta kesediaan mitra penggilingan, Babinsa dan PPL untuk mensosialisasikan ke petani/gapoktan agar mau membantu melakukan penjemuran terlebih dulu. Dapat menggunakan terpal atau lantai jemur. Kami dari BULOG terus berupaya seoptimal mungkin agar proses penjemputan gabah ke petani tidak memakan waktu lama. Tapi memang terkadang ada kondisi yang di luar dugaan yang membuat waktu jemput bertambah. Ini yang perlu kita antisipasi bersama,” terang Fahrurozi di sela-sela pertemuan dengan sejumlah Mitra Kerja Pengadaan di Kantor Cabang BULOG Kabupaten Pinrang, Jalan Jend Sudirman, Kota Pinrang, Kamis 17 April 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam pertemuan itu, Fahrurozi didampingi langsung Pimpinan Cabang BULOG Pinrang, Ivan Faisal. Selain puluhan mitra kerja pengadaan, juga hadir perwakilan dari Kodim 1404/Pinrang, serta sejumlah kepala gudang.

Fahrurozi melanjutkan, dengan melakukan penjemuran terlabih dahulu, ia yakin risiko kerusakan gabah bisa lebih diminimalisir. Baik itu dikarenakan karena masa tunggu penjemputan atau karena waktu menunggu gabah masuk mesin pengeringan (dryer). Kerusakan gabah biasanya tergambar pada perubahan ke warna hitam, berjamur, atau tumbuh kecambah.

Mantan Pinwil Bulog DKI ini juga meminta petani tidak perlu khawatir merugi karena dampak pengeringan yang akan membuat quantum atau berat gabah berkurang.

Demi mendorong petani lebih tergerak menjemur seadanya, mantan Pimpinan Cabang Parepare ini menyiapkan win-win solution.

“Jangan khawatir. Fokus prioritas dari imbauan ini adalah menghindari kerusakan gabah. Supaya sama-sama enak, untuk itu Mitra penggilingan yang kerjasama dengan BULOG agar bersedia memberika insentif tambahan harga untuk biaya pengeringan dan dampak pengurangan berat itu. Pokoknya, gabah ini harus sama-sama kita jaga agar tidak rusak,” tegas Fahrurozi.

Dalam pertemuan itu, Fahrurozi berulangkali menyemangati agar pegawai Bulog cabang Pinrang, Babinsa, Dinas Pertanian setempat, serta para mitra ambil bagian mensosialisasikan win-win solution ini. “Ayo pak, ini harus menjadi konsen bersama, utamanya agar petani kita bisa tersenyum,” tegasnya.

Sosialisasi pentingnya melakukan pengeringan di tingkat petani sesaat pascapanen ini juga dilakukan Fahrurozi langsung ke level petani.

Itu terlihat saat ia melakukan sidak Tim Jemput Gabah Bulog di Desa Lalabata Kec Tanete Rilau, Kab Barru, Rabu malam, 16 April 2025.

Saat Fahrurozi tiba di lokasi, Tim Jemput Gabah Bulog sedang bekerja, padahal waktu sudah pukul 23.00 Wita. Hadir pada kesempatan itu Babinsa setempat serta Ketua Gapoktan Sipakatau Barru, Haji Mustari.

Di lokasi yang sama, Fahrurozi ikut memastikan penerapan HPP di level petani. Terkait ini, Haji Mustari memastikan menerima Rp.6500,- per kilogram. Tanpa potongan sama sekali! (*)