Detikpangan.com – Presiden RI, Prabowo Subianto. Berharap dapat membangun 100 Sekolah Rakyat per tahun, dengan anggaran hingga Rp 25,8 triliun.
Namun demikian harapan Prabowo untuk pembangunan Sekolah Rakyat untuk tahun ajaran 2026/2027 akan menyisakan anggaran cukup besar, mengingat adanya sejumlah daerah yang belum mampu menyediakan lahan sesuai yang dibutuhkan.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo. Menyoroti masalah keterbatasan lahan yang dimaksud. Menurutnya, Presiden Prabowo menginginkan setiap Sekolah Rakyat memiliki satu lapangan sepak bola berukuran penuh, namun demikian kebutuhan lahan tersebut banyak tidak terpenuhi.
“Presiden ingin setiap sekolah punya lapangan sepak bola ukuran penuh, tapi tidak semua daerah bisa sediakan lahan seluas itu,” ungkap Menteri PU Kabinet Merah Putih tersebut, 9 Mei 2025 di Jakarta.
Dody menjelaskan bahwa, desain ideal Sekolah Rakyat agar sesuai arahan Presiden memerlukan lahan sekitar 6 hingga 10 hektare.
Dengan adanya keterbatasan lahan, pemerintah memutuskan membangun lapangan sepak bola mini, dengan standar nasional 60×40 meter.
Tidak hanya lapang sepak bola atau fasilitas olahraga, Sekolah Rakyat yang akan dibangun tersebut harus memiliki fasilitas lainnya seperti tempat ibadah, hingga laboratorium komputer.
Dody mengatakan bahwa pemerintah menargetkan pembangunan 100 Sekolah Rakyat per tahun hingga 2027, namun menurutnya jumlah sekolah yang mulai beroperasi pada Juli 2025 masih dinamis.
Menteri PU di pemerintahan Presiden Prabowo tersebut menerangkan bahwa kriteria lokasi pembangunan Sekolah Rakyat mengacu pada konsentrasi masyarakat miskin dan miskin ekstrem. Kategori daerah tertinggal, terdepan, dan terpencil juga menjadi prioritas.