Detikpangan.com, Pangkep – Dalam upaya memperkuat pengelolaan hutan yang berkelanjutan, dialog aksi nyata antara penyuluh kehutanan dan pejabat tinggi kementerian kehutanan berlangsung meriah di kawasan Hutan Desa Tabo-Tabo, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Acara ini dihadiri oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umra Siddiq, serta berbagai pihak terkait, termasuk Wakil Bupati Pangkep Abdul Rahman Assgaf, Kapolres Pangkep, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat ini, ada 1.600 penyuluh kehutanan dari 12 provinsi di Sulawesi dan Papua, sehingga acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran penyuluh sebagai ujung tombak kebijakan pemerintah dalam pengelolaan sumber daya hutan.
Dalam sambutannya, Raja Juli Antoni, menekankan bahwa penyuluh adalah jembatan antara kebijakan pusat dan masyarakat. “Setiap kebijakan yang diambil di pusat tidak akan berarti tanpa adanya penyuluh yang mengimplementasikannya di lapangan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh 191 penyuluh, 20 anggota kelompok tani hutan, serta 10 perwakilan desa wisata Tabo-Tabo, dengan total kehadiran mencapai 300 orang. Dalam dialog tersebut, Hamdan, Sukma, Rini, dan Mira mempresentasikan alur kegiatan penyuluhan yang mencakup tiga tahun program, persiapan pelaksanaan, dan monitoring.
Indra Explotasia Semiawan, Kepala Badan PSDM Kemenhut Sulsel, menekankan pentingnya penyuluh untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan. “Penyuluh harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan tidak boleh gaptek. Tanggung jawab mereka sangat besar dalam memastikan kebijakan dapat diterapkan dengan baik di lapangan,” tegasnya.
Dengan potensi flora dan fauna yang melimpah di kawasan Hutan Desa Tabo-Tabo seluas 600 hektar, serta keberadaan 500 pohon aren di lahan seluas 2,2 hektar, dialog ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi yang lebih baik antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan.
Melalui dialog ini, diharapkan penyuluh kehutanan dapat terus berperan aktif dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan, demi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. (*)