Detikpangan.com, Jakarta — Distribusi pupuk subsidi makin mudah berkat kehadiran aplikasi i-Pubers.
Kini penyerapan pupub subsidi di level petani makin cepat. Rantai dipangkat.
Hal itu jadi langkah dan komitmen PT Pupuk Indonesia.
PT Pupuk Indonesia mendorong efisiensi penyaluran pupuk subsidi, menjaga agar harga pupuk sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
“Program Tebus Bersama Pupuk Bersubsidi jadi salah satu implementasi kebijakan itu. Kita ingin meningkatkan kelancaran proses penebusan pupuk. Dengan begitu penyaluran pupuk bersubsidi yang tepat sasaran, efektif, dan tentu saja berkelanjutan,” kata Senior Manager Regional 3A Pupuk Indonesia Saroyo Utomo Minggu (18/5/2025).
Aplikasi i-Pubers jadi produk terbaru bentukan PT Pupuk Indonesia.
Kios pengecer dapat melakukan pemesanan pupuk subsidi langsung ke produsen atau distributor berkat aplikasi i-Pubers.
Lewat fitur itu proses distribusi pupuk subsidi lebih cepat, efisien dan terintegrasi, serta meningkatkan akuntabilitas.
Saroyo Utomo menjelaskan pembangunan sistem informasi pupuk subsidi yang terintegrasi, dapat digunakan untuk pendataan, alokasi, penyaluran, penagihan, hingga evaluasi penyaluran pupuk subsidi.
Lima wilayah dipilih jadi daerah uji coba pengembangan sistem penyaluran pupuk bersubsidi i-Pubers.
“Madiun menjadi kabupaten pertama uji coba. Yang kemudian, dilanjutkan di empat kabupaten lainnya, seperti Lampung Tengah, Grobogan, Gunung Kidul, dan Sidenreng Rappang,” kata Saroyo.
Jawa Timur jadi provinsi tertinggi penyaluran pupuk subsidi.
Hingga 7 Mei 2025, Pupuk Indonesia sudah menyalurkan total 590.351 ton, setara 31 persen dari total alokasi Jawa Timur selama 2025.
Angka tersebut berada di atas rata-rata penyaluran pupuk subsidi nasional sebanyak 26 persen.
Saroyo menjelaskan, pupuk subsidi yang berhasil disalurkan di Jawa Timur terdiri dari urea 285.401 ton, NPK 252.543 ton, NPK formula khusus 33 ton, dan organik 52.373 ton.
“Penebusan secara nasional tiap provinsi itu rata-rata baru 26 persen dari alokasi satu tahun. Tapi luar biasanya, Jawa Timur itu sudah mencapai 31 persen dari alokasi setahun,” terangnya.
Untuk memenuhi kebutuhan pupuk subsidi di Jawa Timur, lanjut dia, Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan stok memadai. Pada 8 Mei 2025 posisi stok Jawa Timur mencapai 215.978 ton atau 301 persen dari ketentuan stok minimum.
Terdiri dari urea 118.617 ton, NPK 97.245 ton, NPK formula khusus 116 ton, dan organik 3.968 ton.
Direktur Pupuk Kementerian Pertanian (Kementan), Jekvy Hendra meminta agar petani melakukan penebusan pupuk subsidi sehingga meningkatkan produktivitas pertanian.
Pemerintah akan berupaya memastikan ketersediaan pupuk subsidi di seluruh Indonesia.
Karena itu, petani dapat segera mendaftarkan diri dalam sistem elektronik Rencana Kebutuhan DefinitifKelompok (e-RDKK) yang menjadi syarat memperoleh kuota pupuk subsidi.
“Pemerintah menjamin ketersediaan pupuk tersedia di seluruh wilayah Indonesia. Jika hari ini masih ada petani yang belum mendaftarkan diri ke e-RDKK atau yang masih mengajukan di e-RDKK untuk satu kali tanam, kami persilakan mengisi e-RDKK berdasarkan sistem kolektif,” tegasnya.