Detikpangan.com, Jakarta — Pemerintah akan menyalurkan stimulus fiskal pada Juni hingga Juli 2025 sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.

Menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto, stimulus dari sektor pertanian akan difokuskan untuk memperkuat ketahanan pangan dan menjaga daya beli petani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan, sektor pertanian menjadi tumpuan penting dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi sekaligus menjaga stabilitas harga pangan nasional.

“Target dari Bapak Presiden adalah swasembada. Saat ini stok beras kita lebih dari 4 juta ton, tertinggi dalam 57 tahun terakhir,” jelas Mentan Amran usai rapat terbatas di Istana Negara, Senin (2/6/2025)

Ia menambahkan, efektivitas anggaran menjadi perhatian utama.

“Target dari Bu Menteri Keuangan, kalau beri anggaran harus ada hasil. Alhamdulillah, Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Mei naik menjadi 121, jauh lebih tinggi dibanding bulan yang sama tahun lalu yang hanya 116,” kata Amran.

Selanjutnya, Mentan Amran mengatakan strategi distribusi bantuan pangan akan dilakukan secara terukur dan selektif.

Pemerintah berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara kesejahteraan petani dan keterjangkauan harga beras bagi masyarakat, khususnya kelompok miskin dan rentan.

“Kita akan mengeluarkan bantuan sosial yaitu jumlahnya 180 ribu ton per bulan selama 2 bulan total menjadi 360 ribu ton kita akan bagi ke masyarakat tidak mampu,”kata Mentan Amran.

Lebih lanjut Mentan Amran mengatakan untuk tetap menjaga NTP, strategi penyaluran akan difokuskan pada: daerah non-produsen beras seperti Papua dan Maluku, wilayah perkotaan besar yang tidak memproduksi beras dan daerah penghasil beras dengan harga pasar yang sudah melampaui Harga Pembelian Pemerintah (HPP), khususnya di Pulau Jawa.

“Ini strategi kita lakukan untuk menjaga harga di tingkat petani tetap baik juga di tingkat konsumen juga tetap baik sekali lagi alhamdulillah sekarang sektor pertanian pertumbuhan NTP nya cukup baik dan stok kita cukup aman,” sebut Mentan Amran

Selain itu Mentan juga menyampaikan bahwa stok beras nasional saat ini mencapai lebih dari 4 juta ton, tertinggi dalam 57 tahun terakhir, melampaui capaian tahun 1984 sebesar 3 juta ton.

Dengan ketersediaan stok yang kuat, pemerintah optimistis bantuan sosial dapat disalurkan tanpa tekanan terhadap pasar.

“Stok kita cukup aman karena yang kita akan keluarkan hanya 360 ribu ton dan kemungkinan bulan ini serapannya bisa 400 hingga 500 ribu ton.Artinya, cadangan tetap aman dan harga di tingkat petani tetap terjaga,” pungkas Mentan Amran.

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, stimulus ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun dari luar APBN, dengan fokus pada penguatan sektor-sektor produktif, termasuk pertanian.

“Kami telah melakukan rapat terbatas untuk membahas mengenai kebijakan ekonomi dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi dan meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat,” ujar Sri Mulyani pada kesempatan yang sama.

Ia juga menyampaikan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi global mengalami revisi ke bawah akibat eskalasi ketegangan geopolitik.

“Tadinya pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan 3,3 persen, namun karena risiko global meningkat, proyeksi itu melemah menjadi 2,8 persen,” pungkas Sri Mulyani.