Detikpangan.com, Jakarta — PT Pupuk Indonesia turut mengambil peran menyukseskan program swambada pangan pemerintahan Prabowo Subianto.

Selama 5 bulan pertama 2025, PT Pupuk Indonesia telah menyalurkan 11.638 ton pupuk subsidi di Kabupaten Lebak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pupuk subsidi itu didistribusi selama periode Januari hingga 31 Mei 2025.

“Kami siap menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai alokasi SK yang ditetapkan pemerintah, agar benar-benar sampai ke petani,” kata Manajer Penjualan Pupuk Indonesia Wilayah Banten, T. Reza Pratama kepada wartawan Sabtu 7 Juni 2025.

Stok tersedia pun terpantau aman, yakni 189 ton di tingkat distributor dan 1.064 ton di kios pengecer.

Pupuk Subsidi memastikan distribusi pupuk bersubsidi di Kabupaten Lebak aman dan sesuai alokasi.

Manajer Penjualan Pupuk Indonesia Wilayah Banten T. Reza Pratama turun memimpin rapat koordinasi peningkatan pengawasan dan pengendalian pupuk bersubsidi di Rangkasbitung, Lebak Selasa 3 Juni 2025.

Rakor ini juga dihadiri Komisi II DPRD Banten, distributor resmi Kabupaten Lebak, dan Kelompok Penyalur Langsung (KPL) Lebak.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Banten menegaskan pentingnya pengawasan distribusi pupuk bersubsidi sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi dan misi Gubernur Banten, khususnya dalam hal kedaulatan pangan dan peningkatan literasi konsumen.

“Distribusi pupuk bersubsidi harus tepat sasaran karena perannya sangat vital dalam mendukung pencapaian swasembada pangan,” ungkapnya.

Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Banten, H. Oong, menyoroti sejumlah tantangan yang dihadapi, mulai dari penetapan harga eceran tertinggi (HET) hingga usulan peningkatan margin keuntungan bagi distributor dan pengecer pupuk.

Ia juga menyoroti akar persoalan kelangkaan pupuk di lapangan yang sebagian besar disebabkan oleh belum terdatanya banyak petani dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

“Saya mengerti berbagai kendala yang muncul, namun kita harus bersama-sama mencari jalan keluar agar distribusi pupuk berjalan lancar, kesejahteraan petani meningkat, dan target swasembada pangan nasional tercapai,” tegasnya.

Lebih lanjut, Oong mengangkat rencana pelibatan Koperasi Merah Putih dalam proses distribusi pupuk. Ia menekankan pentingnya pengelolaan koperasi oleh tenaga profesional yang memahami sektor pertanian dan distribusi logistik.

“Koperasi harus menjadi bagian dari solusi, bukan hambatan. Pengelolaannya harus transparan dan akuntabel,” ujarnya.

Di sisi lain, Oong juga memberikan apresiasi kepada Gubernur Banten atas dukungan pembangunan infrastruktur pertanian, seperti pembangunan jalan pertanian di beberapa kecamatan termasuk Wanasalam dan Malingping, yang dinilai sangat membantu mobilitas petani dan distribusi hasil tani.