Detikpangan.com, Jakarta — Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Prof. Taruna Ikrar, bertemu Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, di Balai Kota Jakarta, Senin (28/7/2025), untuk membahas penanganan peredaran obat ilegal dan jamu berbahaya di wilayah ibu kota.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama 30 menit itu, Prof. Taruna didampingi sejumlah pejabat tinggi BPOM, termasuk Sekretaris Utama BPOM Irjen Pol. Dr. Jayadi, Irjen Pol. Tubagus Ade Hidayat, dan Kepala Balai Besar POM Jakarta Sofiyani Chandrawati Anwar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Prof. Taruna menyoroti masih tingginya peredaran obat tanpa izin, khususnya di wilayah Jakarta Timur, Barat, dan Utara. Ia menyebut obat-obatan tersebut bahkan dijual bebas di toko kelontong, gerobak, hingga pedagang keliling.
“Kami juga menemukan jamu yang mengandung bahan kimia obat (BKO) dijual di sejumlah depot jamu tradisional. Pelaku sering melarikan diri sehingga proses hukum terhambat,” ujarnya.
Selain itu, BPOM mengungkap masuknya pangan olahan dari luar negeri seperti India dan Cina yang belum mengantongi izin edar. Produk-produk ini banyak ditemukan di toko-toko etnik di Jakarta.
Gubernur Pramono Anung menyatakan dukungan penuh terhadap langkah BPOM. Ia menegaskan bahwa Jakarta tidak boleh menjadi tempat yang aman bagi pelaku pelanggaran distribusi obat dan makanan.
“Pemprov DKI mendukung penuh pengawasan BPOM. Keselamatan warga harus jadi prioritas,” tegas Pramono.
Pertemuan ditutup dengan penyerahan cenderamata dan sesi foto bersama sebagai simbol komitmen kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga keamanan pangan dan obat.