Detikpangan.com, Sidrap — Kabupaten Sidrap kembali mengukuhkan posisinya sebagai sentra padi unggulan di Sulawesi Selatan. Perum Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) mencatat capaian pengadaan beras tertinggi dalam sejarahnya, berkat kontribusi luar biasa dari petani di daerah ini.

Pimpinan Bulog Sulsel-Sulbar, Fahrurozi, mengungkapkan bahwa Sidrap telah menyumbang realisasi pembelian hingga 77 ribu ton setara beras dalam satu semester pertama tahun ini. Angka fantastis ini, menurutnya, menjadi pencapaian tertinggi sejak 57 tahun Bulog berdiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Produksi Sidrap di musim pertama mencapai sekitar 300 ribu ton gabah. Kami menyerap hampir 60 persen dari total produksi tersebut,” jelas Fahrurozi dalam acara panen raya yang turut dihadiri Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, Sabtu (23/8).

Apresiasi Khusus untuk Petani dan Pemerintah Daerah

Fahrurozi menyampaikan apresiasi tertinggi kepada petani, pemerintah daerah, dan juga aparat TNI yang turut membantu. Ia menyebut dukungan dari berbagai pihak, termasuk Dandim 1420/Sidrap Letkol Inf Awaloeddin, berperan besar dalam kesuksesan penyerapan ini.

“Misi kami sesuai arahan Presiden terpilih Prabowo Subianto adalah membuat petani tersenyum. Caranya dengan membeli hasil panen mereka dengan harga yang menguntungkan,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif mengaku bersyukur atas hasil panen yang melimpah, meskipun sempat ada gangguan hama wereng yang tidak berdampak signifikan.

“Semoga hasil panen ini mendatangkan berkah bagi semua, baik petani, pedagang, maupun pemilik pabrik,” kata Syaharuddin. Ia juga menegaskan bahwa setelah panen ini, Sidrap akan segera mempersiapkan diri untuk memasuki musim tanam ketiga.

Sinergi Berkelanjutan dan Solusi Gudang

Ke depan, Fahrurozi berharap sinergi yang kuat antara Bulog dan Pemerintah Kabupaten Sidrap bisa terus berlanjut. Untuk menghadapi musim panen kedua yang diperkirakan menghasilkan 125 ribu ton beras, Bulog akan menyiapkan infrastruktur pendukung, termasuk mencari gudang tambahan di Makassar dan sekitarnya.

“Kami ingin memastikan tidak ada kendala bagi petani untuk menjual hasil panen mereka kepada Bulog. Harapannya, petani sejahtera dan swasembada pangan nasional bisa tercapai,” pungkasnya.