Detikpangan.com, Kudus – Hingga akhir Juli 2025, penyaluran pupuk bersubsidi jenis urea di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tercatat sudah mencapai 5.172,79 ton atau sekitar 49,26 persen dari total alokasi setahun sebesar 10.500 ton.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Agus Setiawan, mengatakan distribusi pupuk tersebut diperuntukkan bagi petani di sembilan kecamatan. Alokasi terbesar diterima Kecamatan Undaan dengan jatah 3.192 ton untuk lahan seluas 5.800 hektare. Namun tingkat serapan di wilayah itu baru 47,59 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Penyerapan tertinggi saat ini terjadi di Kecamatan Mejobo dengan capaian 63,07 persen atau 776,39 ton dari alokasi 1.231 ton. Sementara yang terendah di Kecamatan Gebog, baru 282,73 ton atau 28,13 persen dari jatah 1.005 ton,” jelas Agus di Kudus, Rabu (27/8/2025).

Selain urea, penyaluran pupuk jenis NPK juga sudah berjalan 46,09 persen atau 5.069,39 ton dari total alokasi 11.000 ton. Adapun pupuk organik terserap 88 ton dari 250 ton, atau sekitar 35,2 persen.

Menurut Agus, ketersediaan pupuk bersubsidi di Kudus masih aman karena total alokasi 21.750 ton (10.500 ton urea, 11.000 ton NPK, dan 250 ton organik) sudah mencakup sekitar 90 persen dari Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) 2025.

“Petani tidak perlu khawatir. Tahun ini pemerintah memastikan kebutuhan pupuk bersubsidi tercukupi. Bahkan dibanding tahun lalu, alokasi awal yang diterima tahun ini lebih baik,” katanya.

Agus menambahkan, permintaan pupuk diperkirakan meningkat mulai Oktober atau November 2025 seiring masuknya musim tanam (MT) I. Target luas tanam padi tahun ini mencapai 26.000 hektare dengan proyeksi produksi 156.000 ton gabah kering panen (GKP).