Penyunting: Rusman Latief, Alumni FISIP UNHAS Jurusan Iĺmu Politik 1983
Detikpangan.com, Jakarta – Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara manusia berkomunikasi, berbahasa, bahkan berinteraksi sosial. Menyadari hal itu, para dosen dari Universitas Tama Jagakarsa, Jakarta, meluncurkan sebuah karya kolaboratif berjudul Transformasi Komunikasi dan Bahasa dalam Lanskap Digital.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Buku ini ditulis oleh dosen-dosen dari dua fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Komunikasi dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Dari Fakultas Ilmu Komunikasi, penulisnya adalah Yusiatie, Widyastuti, Fara Dilla Fairus, Soleman Hutasuhut, Zulkarnain, Dicki Bagus Chandra, dan Ulviah Muallivah. Sementara dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan hadir kontribusi Dadi Waras Suhardjono dan Winaria Lubis. Buku ini disunting oleh Rusman Latief, yang juga turut menulis di dalamnya.
Lebih dari sekadar referensi akademik, buku ini hadir sebagai panduan praktis bagi mahasiswa, peneliti, maupun praktisi yang ingin memahami dinamika komunikasi digital secara menyeluruh. Setiap bab menghadirkan perspektif unik terkait pergeseran bahasa, media, dan budaya di tengah hadirnya kecerdasan buatan (AI).
Salah satu bab yang ditulis Yusiatie, berjudul “Manusia vs. Artificial Intelligence: Tantangan dan Masa Depan Komunikasi”, mengulas bagaimana teknologi seperti ChatGPT dan Jasper AI telah mempercepat proses penulisan hingga produksi konten media sosial. Namun, di balik kemudahan itu, muncul pula perdebatan etis mengenai peran manusia di era digital yang semakin bergantung pada mesin pintar.
Di sisi lain, tulisan Winaria Lubis bertajuk “Pemertahanan Bahasa Indonesia di Era Komunikasi Digital” menyoroti urgensi menjaga bahasa nasional agar tidak tergerus globalisasi. Menurutnya, pemerintah perlu memperkuat kebijakan pelestarian bahasa, lembaga pendidikan harus mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran, sementara masyarakat tetap dituntut untuk berbahasa Indonesia dengan baik, benar, dan bijak.
Sebagai penyunting, Rusman Latief menegaskan bahwa buku ini merupakan bentuk respons akademik atas perubahan besar yang terjadi dalam masyarakat. “Kami ingin menghadirkan analisis yang tidak hanya akademis, tetapi juga aplikatif. Buku ini membahas dampak artificial intelligence, tantangan etika, hingga pergeseran budaya dalam komunikasi modern,” ujarnya.
Buku Transformasi Komunikasi dan Bahasa dalam Lanskap Digital kini sudah tersedia di toko-toko buku terkemuka di berbagai kota yang telah di rilis Agustus 2025. Selain itu, masyarakat juga bisa dengan mudah memesannya secara online melalui berbagai platform e-commerce.
Dengan hadirnya buku ini, Universitas Tama Jagakarsa berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperkaya literatur komunikasi di Indonesia serta membantu generasi muda menghadapi tantangan komunikasi di era kecerdasan buatan. (AL)