Detikpangan.com, Bandung – Menjelang musim tanam penghujan, tingkat penyerapan pupuk bersubsidi di Jawa Barat masih terbilang rendah. Berdasarkan catatan Pupuk Indonesia, hingga 23 September 2025 realisasinya baru 633.100 ton atau 57 persen dari total alokasi 1,1 juta ton.
General Manager (GM) Regional 2 Pupuk Indonesia, Fickry Martawisuda, mengingatkan petani agar segera melakukan penebusan pupuk. Menurutnya, mekanisme penyaluran kini lebih mudah melalui kios pengecer resmi maupun titik serah yang sudah ditetapkan pemerintah.
“Petani yang terdaftar cukup membawa KTP dan menebus sesuai jatah alokasi. Prosesnya bisa dilakukan secara digital lewat aplikasi i-Pubers di kios pengecer,” kata Fickry, Rabu (24/9/2025).
Ia menambahkan, kebijakan baru pemerintah melalui Perpres Nomor 6 Tahun 2025 dan Permentan Nomor 15 Tahun 2025 semakin menyederhanakan tata kelola pupuk bersubsidi. Penyaluran kini langsung melibatkan gapoktan, koperasi, pokdakan, hingga pengecer sebagai penerima di titik serah.
Fickry menegaskan, langkah ini juga sejalan dengan arahan Presiden terkait upaya memperkuat swasembada pangan nasional. “Kami berharap petani memanfaatkan momentum ini agar pemupukan tidak terlambat dan hasil panen tetap terjaga,” katanya.
Di Kabupaten Bandung, serapan pupuk bersubsidi baru mencapai 22.368 ton dari jatah 46.989 ton, dengan rincian 14.146 ton Urea dan 8.222 ton NPK. Sementara stok pupuk yang tersedia per 23 September 2025 mencapai 4.704 ton, terdiri atas 2.042 ton Urea dan 2.662 ton NPK.
Senior Manager Regional 2A Pupuk Indonesia, Antonius Yudhi Kristyanto, menegaskan stok pupuk di Kabupaten Bandung dalam kondisi aman. “Produsen sudah memastikan ketersediaan mencukupi. Kini tinggal petani yang harus proaktif menebus alokasinya,” ujarnya.
Senada, Sekretaris Perusahaan Pupuk Kujang, Ade Cahya Kurniawan, memastikan pasokan untuk wilayah Garut dan sekitarnya juga terjaga. “Gudang pupuk disiapkan jauh di atas kebutuhan. Petani bisa tenang menghadapi musim tanam tanpa khawatir kekurangan pupuk,” jelasnya melalui pernyataan resmi.
Dengan ketersediaan stok yang memadai, Pupuk Indonesia berharap distribusi berjalan lancar sehingga petani bisa melakukan pemupukan tepat waktu. Langkah ini diharapkan mampu menjaga produktivitas pertanian sekaligus memperkuat ketahanan pangan di Jawa Barat.