Detikpangan.com, Jakarta – Sebanyak 25 kelompok tani di Desa Rias, Kecamatan Toboali, kini mulai menikmati kemudahan distribusi pupuk subsidi melalui penerapan aplikasi Integrasi Pupuk Bersubsidi (I-Pubers) yang diluncurkan pemerintah.
Pendistribusian ini menyasar para petani padi yang tengah melaksanakan penanaman Indeks Pertanaman (IP) 300sejak Agustus hingga September 2025.
Program ini menjadi bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan dan mendukung target swasembada pangan nasional.
Distributor pupuk subsidi Desa Rias, Tahang HS, mengatakan total 100 ton pupuk subsidi telah disalurkan kepada 25 kelompok tani pada tahap awal. Dari total kebutuhan 250 ton pupuk untuk musim tanam IP 300, distribusi kini telah mencapai sekitar 45 persen.
“Setiap petani mendapat jatah pupuk sesuai luas lahan berdasarkan data e-RDKK. Untuk satu hektare lahan, alokasinya 100 kilogram pupuk urea dan 300 kilogram pupuk NPK Phonska,” jelas Tahang, Senin (6/10).
Menurut Tahang, sistem I-Pubers membuat proses distribusi dan penebusan pupuk jauh lebih mudah dan cepat.
Melalui aplikasi ini, petani cukup membawa KTP ke kios pupuk.
Data akan dipindai melalui Nomor Induk Kependudukan (NIK), disertai foto petani dan pupuk sebagai bukti digital transaksi.
“Dengan sistem digital ini, prosesnya jauh lebih efisien karena tidak lagi memerlukan formulir kertas. Petani dan penyalur sama-sama terbantu,” tambahnya.
Ia menegaskan stok pupuk saat ini masih aman dan mencukupi kebutuhan petani yang tengah menanam IP 300. Jika permintaan meningkat, pemerintah siap menambah kuota.
“Ketersediaan pupuk cukup karena instruksi pemerintah jelas: ketika petani membutuhkan pupuk, kita wajib memenuhinya,” tegas Tahang.
Petani Optimistis Swasembada Pangan Tercapai 2025
Para petani di Desa Rias optimistis program swasembada pangan nasional yang dicanangkan pemerintah dapat tercapai tahun ini.
Hal itu didorong oleh realisasi penanaman IP 300 di atas lahan seluas lebih dari 1.000 hektare, serta sinergi kuat antar kelompok tani dan Gapoktan setempat.
Tahang menjelaskan, penanaman dilakukan dengan dua metode: penyemaian dan tabela (tabur benih langsung), yang terbukti mempercepat proses tanam.
“Insya Allah dalam waktu singkat seluruh lahan bisa tertanam. Kuncinya di kekompakan dan ketersediaan pupuk,” ujarnya.
Ia menilai, keberhasilan IP 300 di Bangka Selatan menunjukkan bahwa kolaborasi petani, pemerintah, dan sektor distribusi dapat mewujudkan panen padi tiga kali setahun sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.