Detikpangan.com, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membagikan kiat suksesnya kepada ratusan jurnalis yang hadir di kediamannya di Jakarta pada Selasa (13/10/2025) lalu.

Sebagaimana diketahui, pria yang lahir di Bone, Sulawesi Selatan itu berangkat dari keluarga petani sederhana. Sejak kecil, Amran sudah akrab dengan kehidupan sawah, ladang, dan kerasnya perjuangan mencari nafkah di desa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun hidup dalam keterbatasan tak membuatnya kecil hati. Pria yang kini merangkap menjadi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) itu justru menjadikan kemiskinannya sebagai bahan bakar untuk membuktikan bahwa anak desa pun bisa sukses — asal mau bekerja keras dan terus belajar.

“Saya hidup susah, lihat itu saya kuliah tidur di kasur itu,” ujarnya kepada ratusan jurnalis yang hadir.

“Saya sudah berteman lama dengan kutu kasur dan lain sebagainya. Itupun kasur diberikan oleh senior,” tambah Amran seraya menunjukkan foto kenangan dirinya saat masih di bangku kuliah.

Amran bercerita, bahwa perjuangan Andi Amran menempuh pendidikan tentu tidak mudah. Hidupnya yang sederhana dan memiliki banyak saudara tentu membuatnya harus berhemat dan berjuang untuk bisa kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas).

“Ini saya dengan keluarga saya di rumah kami,” ujar Amran seraya menunjukkan foto dimana ia dan saudara-saudaranya duduk di teras rumah yang sangat sederhana.

Meski kehidupannya sederhana, pria yang memiliki tekad yang kuat itu berhasil menyelesaikan pendidikannya di Universitas Hasanuddin (Unhas) hingga meraih gelar doktor di bidang pertanian.

Sebelum menjadi Mentan, Amran serius dan fokus meneliti tentang tikus hingga akhirnya berhasil menemukan formula racun tikus yang ampuh.

Dari situlah ia kemudian memberikan nama racun tikusnya dengan Tiran, tikus di racun Amran yang kini menjelma menjadi perusahaan raksasa bernama Tiran Group.

Berikut sederet kiat yang Amran bagikan kepada para mantan jurnalis yang diajak olehnya untuk aktif dalam dunia pangan.

Bermanfaat Bagi Sesama
Hal utama yang ditekankan Amran adalah kebermanfaatan. Ia ingin menjadi orang yang bermanfaat dan mengajak semua bermimpi untuk menciptakan lapangan pekerjaan bukan menjadi pekerja seperti selama ini.

“Ubah Mindset, mari ciptakan lapangan kerja. Mari kita bermanfaat bagi sesama,” imbau Amran.

“Kata siapa harta tak dibawa ke akhirat? Jika saya meninggal, jika keluarga yang menempati rumah ini bahagia pahala mengalir kepada kita,” sambungnya.

Kerja Keras dan Disiplin
Kiat berikutnya yang Amran igatkan adalah bahwa tidak ada kesuksesan yang gratis.
Maka dari itu para jurnalis yang hadir diingatkan olehnya untuk kerja keras dan disiplin.

“Mana ada yang sukses tanpa pahit?” kata Amran.

Bahkan ia memberi contoh, jika ada yang ingin beternak ayam tidurlah dengan ayam hingga sukses.

“Saya dulu di hutan lama meninggalkan istri hingga sangking lamanya melihat hewan itu cantik,” ujar Amran yang disambut gelak tawa para jurnalis yang hadir.

Pantang Menyerah
Kemudian kiat berikutnya yang dibagikan Amran adalah pantang menyerah.
“Racun tikus saya tetap saya fokus di situ, semua orang sudah minta saya menyerah dan beralih. Tapi akhirnya saya berhasil membuktikan saya bisa,” tandasnya.

Berani Mimpi Besar
Amran mengajak semua mantan jurnalis untuk berani bermimpi, yakni mimpi bisa menjadi konglomerat dan menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang.

“Haqul yakin dalam lima tahun jadi konglomerat,” ujar pria Bugis itu.
Jadikan Hinaan Sebagai Guru Terbaik
Amran bercerita bahwa dirinya pernah mengalami penghinaan dalam hidupnya akibat kemiskinan yang ia jalani.

Namun akibat itulah ia bertekad agar kelak ia bisa menunjukkan bahwa ia bisa sukses.
“Siapa yang menghinamu, itulah guru terbaik,” tegas Amran.

“Terapi terbaik dalam hidup adalah hinaan dan tekanan,” sambungnya.

Namun Amran mengingatkan untuk jangan pernah membalas hinaan itu dengan keburukan. Pasalnya itu akan mengundang bencana dalam hidup kita.

“Jika ada kesempatan balas jangan pernah balas. Jika itu Anda lakukan pasti digulingkan oleh Allah SWT,” tegas Amran.
Itulah beberapa kiat sukses yang dibagikan Amran kepada mantan jurnalis yang diajak untuk berperan dalam ketahanan pangan Indonesia.

Sebagai informasi, Mentan Andi Amran Sulaiman resmi menjabat sebagai Bapanas setelah dilaksanakannya Serah Terima Jabatan (Sertijab) dari Arief Prasetyo Adi kepada Amran di Kantor Bapanas, Jakarta, Senin (13/10/2025) lalu.

Dalam prosesi sertijab ini turut disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas).

Usai sertijab, Amran menegaskan, integrasi koordinasi Bapanas dengan Kementan akan mempercepat pelaksanaan kebijakan pangan dari hulu ke hilir, mulai dari peningkatan produksi, distribusi, hingga stabilisasi harga. (**)