Detikpangan.com, Bandung – Gerakan Pemuda (GP) Ansor menyatakan dukungan penuh kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional dan melawan mafia pangan. Dukungan ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharuddin dalam Simposium Gerakan Ekonomi Rakyat yang digelar di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/10/2025).
Addin menegaskan, seluruh kader GP Ansor siap menjadi mitra strategis Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memperkuat kedaulatan pangan dan menumbuhkan ekonomi rakyat. “Kami siap menjadi tulang punggung Pak Menteri Amran. Kita akan bersama mewujudkan swasembada pangan dan menghajar mafia pangan,” kata Addin disambut tepuk tangan dan semangat dari para kader.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai upaya menjaga kedaulatan pangan, GP Ansor tengah membangun gerakan ekonomi rakyat melalui pengembangan peternakan ayam terpadu di 22.800 desa/kelurahan di seluruh Indonesia. Program ini mengintegrasikan rantai hulu hingga hilir, mulai dari pabrik pakan berbasis jagung, pembibitan, hingga rumah potong unggas dan cold storage.
“Kita berharap menggerakkan ekonomi desa yang tentunya bisa mengembangkan Koperasi Desa Merah Putih. Di sini kita berkontribusi tiga hal. Pertama adalah dukungan untuk pertumbuhan ekonomi sampai 8 persen; kedua menciptakan lapangan pekerjaan; dan ketiga berkontribusi 0,8 persen pada pertumbuhan protein nasional,” terang Addin.
Addin juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Mentan Amran atas kinerja dan ketegasan dalam menghajar mafia pangan dan mengawal Indonesia menyongsong swasembada pangan.
“Terima kasih Pak Menteri sangat menginspirasi kami semua. Kami sangat mengidolakan sosok beliau karena beliau pengusaha sukses, pendidik sukses, kemudian birokrat sukses. Bang Amran Sulaiman adalah Ansor masa depan yang sejahtera dan aman,” ucapnya.
Mentan Amran menyambut hangat dukungan tersebut. Ia menyebut GP Ansor sebagai kekuatan sosial yang mampu menggerakkan perubahan di lapangan. Ia menekankan pentingnya peran pemuda dalam menjaga kemandirian pangan bangsa sekaligus melawan praktik curang yang melemahkan petani.
“Kalau delapan juta kader Ansor bergerak, tak ada yang bisa melawan. Mafia pangan pasti kalah. Saya ingin Ansor menjadi garda terdepan melawan ketidakadilan pangan, sekaligus membangkitkan ekonomi rakyat lewat pertanian,” kata Mentan Amran penuh semangat.
Di bawah kepemimpinan Mentan Amran, Kementan telah bergerak cepat menertibkan berbagai praktik kecurangan di lapangan. Kementan bersama aparat penegak hukum berhasil menindak ribuan kios penyalur pupuk yang menjual di atas harga eceran tertinggi (HET), membongkar peredaran pupuk palsu, serta menindak mafia beras yang mempermainkan harga dan stok di pasaran. Langkah-langkah tegas ini dilakukan untuk memastikan seluruh bantuan dan subsidi benar-benar sampai ke petani, bukan dikuasai oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Lebih lanjut, dalam forum tersebut, Mentan Amran mengajak GP Ansor mengembangkan klaster pertanaman jagung di lahan 1.000 hektare. Pemerintah, kata dia, siap memberi dukungan untuk akselerasi produksi pangan nasional.
”Ini aku mau kawal. Nanti GP Ansor tanam jagung, gunakan bibit yang telah dihasilkan itu. Siapkan kluster 1.000 hektare, usahakan Januari-Februari panen, aku datang. Kalau ini berhasil, kita sebarkan benihnya ke seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Mentan Amran menambahkan bahwa pemerintah saat ini tengah mempercepat hilirisasi komoditas strategis perkebunan untuk meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan petani.
“Kita tidak boleh lagi menjual bahan mentah. Kelapa yang dulu hanya Rp1.300 per buah, kalau diolah jadi turunan bisa Rp40 ribu. Inilah jalan baru pertanian Indonesia, dari desa, oleh rakyat, untuk kemandirian bangsa,” ujarnya.
Menutup acara, Amran berpesan agar semangat GP Ansor menjadi inspirasi bagi seluruh pemuda Indonesia. “Jangan berhenti pada wacana. Sejuta mimpi tanpa tindakan nilainya nol. Mari bergerak bersama, wujudkan swasembada pangan, dan buktikan bahwa Indonesia bisa berdiri di atas kaki sendiri,” pungkasnya.