Detikpangan.com, Jakarta — Kerja keras pemerintah akan meningkatkan kemajuan bangsa Indonesia yang pada akhirnya berujung pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Berbagai sektor dan lapisan masyarakat harus terus disentuh, misalnya kalangan perdesaan yang mayoritas berpenghidupan di pertanian, perkebunan dan peternakan, yang bertujuan bagaimana Astacita, 17 Program Prioritas dan 8 Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Pemerintahan Prabowo-Gibran dapat diakses maksimal hingga tingkatan akar rumput.

“Dalam rangkaian kegiatan di Provinsi Bengkulu, hari ini kami akan lanjut bertemu dan berdiskusi santai dengan teman-teman aktivis sosial dan juga para relawan Prabowo-Gibran. Peran serta mereka akan mengakselerasi implementasi berbagai program yang sudah, sedang dan akan terus dijalankan pemerintah. Sesuai arahan Presiden Prabowo, peningkatan komunikasi publik adalah bagian penting kerja nyata yang tentu saja harus semakin memperluas keterlibatan publik di mana pun,” ujar Ricky Tamba, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Offfice/ PCO) melalui pesan elektronik kepada media massa, Jumat (18/4/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebelumnya, bertempat di Desa Jenggalu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, PCO turut menghadiri peluncuran program percepatan swasembada pangan berupa penanaman jagung yang diinisiasi oleh Jaringan Pendamping Kebijakan dan Pembangunan (JPKP) yang digawangi Ketua Umum Maret Samuel Sueken dan Sekretaris Jenderal Herlina Prawirosukarto.

Dalam kegiatan yang diramaikan ratusan petani, ibu-ibu dan pemuda, turut hadir Habibi (Balai PSKL Wilayah Sumatera mewakili Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni), Noerlin (Camat Sukaraja), Joni Midarling (Kepala Desa Jenggalu), Darius (Babinsa Kodim Seluma), (Amran (Ketua DPW JPKP Bengkulu), Novianto (Ketua DPD Seluma), Manik (Ketua JPKP Bengkulu Utara) beserta puluhan pengurus lainnya. Juga tampak hadir para tenaga profesional pendamping desa dari Kemendes PDTT, penyuluh pertanian lapangan dan petugas penanganan hama dari Kementerian Pertanian, serta jajaran aparat kecamatan dan desa.

Selain pengarahan, juga dimeriahkan dengan penampilan budaya berupa tarian sambutan anak-anak dan Pencak Silat Cekak dari pendekar-pendekar Bengkulu.

“Salam dari Pak Presiden Prabowo dan Mas Wapres Gibran, juga Pak Kepala PCO Hasan Nasbi untuk Bapak Ibu semua. Terimakasih banyak atas perjuangan memastikan swasembada pangan khususnya dengan penanaman jagung di lahan ex HGU Sahabudin yang secara bertahap akan mencapai ratusan hektar. Komitmen Pak Prabowo tak perlu diragukan, karena dari puluhan tahun lalu selalu memperhatikan kaum tani. Bahkan, Pak Prabowo telah mengeluarkan berbagai Inpres dan Perpres yang menyangkut soal ketahanan swasembada pangan yang merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC),” tegas Ritam.

Dia menjelaskan beberapa peraturan terbaru yang diterbitkan terkait pangan, antara lain Presiden menginstruksikan Bulog melakukan penyerapan jagung dengan HPP Rp5,500; kebijakan mendukung optimalisasi swasembada jagung, peningkatan produksi melalui intensifikasi dan ekstensifikasi lahan, penguatan cadangan jagung pemerintah melalui penyerapan dengan target 1 juta ton CJP, peningkatan produktivitas melalui penguatan sentra jagung potensial (Bengkulu, NTB, Lampung, dll), juga adanya pembuatan Koperasi Desa Merah Putih guna meningkatkan usaha perekonomian masyarakat.

Ricky berharap, masyarakat terus rukun, bersatu dan gotong royong dalam perjuangan membantu mensukseskan swasembada ketahanan pangan yang merupakan tugas mulia dari pemerintah bersama rakyat dalam mewujudkan Indonesia maju, adil dan makmur.

Setelah menanam jagung, kegiatan dilanjutkan dengan tanya-jawab dengan masyarakat tentang program pertanian dan pembangunan lainnya. Antusiasme masyarakat sangat tinggi dan bertahan hingga sore hari.

“Kita secara massif terus mengkampanyekan program kerja strategis ketahanan pangan Presiden Prabowo. Kali ini melalui gerakan menanam jagung, JPKP menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Jenggalu untuk memanfaatkan lahan yang sudah tidak produktif ex HGU Sahabudin yang sudah ada penetapan pengadilan. Ini merupakan pilot project di wilayah Sumatera dan akan terus digalakkan di seluruh Indonesia,” jelas Herlina, Sekjen JPKP.

Lahan-lahan yang sudah tidak produktif, lanjut dia, harusnya bisa menjadi nilai ekonomis untuk kesejahteraan desa dan rakyat, bukan untuk dimiliki apalagi dikuasai oleh mafia tanah yang merugikan negara.

Pemberdayaan ekonomi masyarakat desa bisa berjalan dengan baik melalui BUMDes dan Koperasi Desa Merah Putih dalam mengelola sumber daya alam dan potensi usaha yang ada.

Setelah kegiatan penanaman jagung, Ricky Tamba bersama Herlina dan puluhan relawan Prabowo-Gibran berkeliling Kota Bengkulu mengunjungi dan kontemplasi di Rumah Kediaman Pengasingan Bung Karno dan Ibu Fatmawati, melakukan shalat di Masjid Jamik Kota Bengkulu yang hasil karya arsitektur Soekarno, juga melihat aktivitas wisata dan perdagangan UMKM di Pantai Panjang. (*)