Detikpangan.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Pupuk Indonesia dalam menerapkan skema subsidi baru yang lebih efisien.

Dukungan itu disampaikan saat kunjungannya ke Pabrik Pupuk Kujang Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menko Pangan yang akrab disapa Zulhas mengapresiasi langkah efisiensi yang dilakukan Pupuk Indonesia.

Ia menyebut penghematan yang dicapai perusahaan pelat merah tersebut dapat dimanfaatkan untuk revitalisasi pabrik tua sekaligus menurunkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bagi petani.

“Dengan skema marked to market, Pupuk Indonesia bisa membangun pabrik setiap tahun. Kemudian penghematannya bisa memberi diskon 20 persen untuk pupuk bersubsidi,” ujar Zulhas kepada wartawan Kamis (13/11/2025).

Ia menilai, sebagian besar pabrik Pupuk Indonesia telah beroperasi lebih dari tiga dekade dan membutuhkan pembaruan teknologi agar tetap produktif.

Revitalisasi ini, menurutnya, bukan hanya penting bagi efisiensi industri pupuk nasional, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri.

“Kita memerlukan peningkatan kapasitas produksi pupuk untuk mewujudkan swasembada pangan. Kita akan membangun lahan pertanian baru seperti di Merauke yang mencapai satu juta hektare lebih, sehingga kebutuhan pupuk akan terus bertambah. Pupuk merupakan komoditas strategis untuk menunjang kedaulatan pangan kita,” tandas Menko Pangan.

Zulhas menegaskan, langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita, yang menekankan kemandirian dan swasembada pangan nasional.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia (Persero), Yehezkiel Adiperwira, menyebut kunjungan Menko Pangan menjadi bentuk dukungan pemerintah terhadap rencana besar perusahaan untuk merevitalisasi dan memperluas kapasitas produksi.

“Ke depan akan banyak perbaikan, termasuk revitalisasi pabrik sesuai arahan Presiden untuk mewujudkan swasembada pangan nasional. Saat plant tour, Menko Pangan melihat langsung pabrik yang memang sudah waktunya direvitalisasi,” ungkap Yehezkiel.

Ia menjelaskan, hingga tahun 2029, Pupuk Indonesia menargetkan tujuh proyek strategis yang mencakup revitalisasi dan hilirisasi industri pupuk.

“Salah satu proyek yang sedang berjalan adalah revamping di Pupuk Kalimantan Timur dan pembangunan Pabrik Pusri 3B di Palembang. Melalui dua proyek ini, kami memastikan kapasitas produksi bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Yehezkiel, Pupuk Indonesia juga baru saja memulai pembangunan pabrik Soda Ash di Pupuk Kalimantan Timur sebagai bagian dari agenda hilirisasi nasional.

“Ini menjadi salah satu wujud dari komitmen kami untuk memperkuat hilirisasi industri pupuk Indonesia,” tutupnya.